Tahapan Penting dalam Proses Pembuatan Beton Dalam proses konstruksi beton, ada banyak hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah mengenai kualitas beton yang digunakan. Sebagai komponen utama, kualitas beton wajib dijaga agar bangunan menjadi lebih kokoh dan kuat. Lantas, bagaimana proses pembuatan beton ini? Berikut ulasannya yang perlu disimak. Pencampuran Bahan yang tepat Sebagai langkah awal dari bagaimana proses pembuatan beton yang harus diketahui adalah mengenai pencampuran bahannya. Beberapa di antaranya adalah agregat kasar yang terdiri dari kerikil dan agregat halus dari pasir. Selain itu juga ada bahan lain seperti semen, air dan zat aditif untuk membuat beton cepat kering. Komposisi bahannya pun harus tepat. Misalnya saja untuk komposisi material pada adukan beton tiap 1 meter kubik harus sesuai dengan SNI 7394 2008. Misalnya saja, beton dengan mutu K125 komposisinya adalah semen sebanyak 276 kilogram, kerikil kilogrm, air 215 kilogram, dan pasir 828 kilogram. Beton tersebut biasanya digunakan untuk konstruksi pada lantai dasar. Pengangkutan Adukan Beton Berikutnya, mengenai bagaimana proses pembuatan beton adalah dengan proses pengangkutan adukan beton menuju tempat penuangannya. Pengangkutan juga perlu dilakukan dengan cepat dengan tujuan supaya semen belum tercampur maupun bereaksi dengan air. Biasanya, untuk beton yang tidak begitu besar dapat dilakukan dengan manual seperti dengan ember maupun gerobak dorong. Akan tetapi, jika beton tersebut berukuran besar dari segi skalanya, maka dapat dilakukan dengan truk aduk beton, menggunakan pompa, maupun ban berjalan. Pompa dilakukan untuk mengangkut pada tempat yang tinggi dan truk untuk tempat yang cukup jauh. Selain itu juga dapat menggunakan crane jika tempatnya cukup tinggi. Penuangan Adukan Proses penuangan adukan beton harus dilakukan secepat mungkin dan harus dalam kondisi plastis. Hal itu dilakukan agar adukan tadi dapat mengalir dengan baik ke bagian rongga maupun tulangannya. Proses penuangan harus dilakukan dari sudut bekisting yang paling rendah. Penuangan ini tidak boleh lebih dari jari jarak dua meter agar tidak terjadi segregasi. Agar hasilnya maksimal, Anda bisa menggunakan tremi dan hindari proses penuangan ketika terjadi hujan deras dan tidak menutup bagian atasnya. Air hujan tersebut dapat masuk dan dapat membuat kualitas betonnya menjadi menurun. Pastikan permukaan tersebut terisi penuh dan rata. Proses Pemadatan Adukan Setelah adonan cor dan beton diaduk, maka selanjutnya adalah dengan memadatkan adukan beton dan cor. Dalam tahap ini memiliki tujuan menghilangkan udara yang ada dalam adukan beton. Ketika udara yang ada tidak dikeluarkan, maka dikhawatirkan terjadi keropos dan mempengaruhi kualitas beton tersebut. Pemadatan beton ini harus segera dilakukan setelah penuangan selesai dan adukan itu masih kondisi diplastik. Pemadatan dapat dilakukan dengan cara menusuk pada tuangan beton maupun dengan teknik penggetaran. Namun, saat ini sudah ada alat khusus yang digunakan dalam pemadatan beton yakni concrete vibrator. Alat tersebut mampu menghasilkan getaran pada bagian permukaan dalam radius tertentu. Dengan begitu, adukannya benar-benar menjadi padat dan tidak ada ruang di dalamnya. Perataan Permukaan pada Beton Perataan permukaan beton merupakan salah satu bagian penting dan menjadi proses akhir mengenai bagaimana proses pembuatan tersebut. Sederhananya, perataan tersebut dapat dilakukan dengan peralatan sederhana. Misalnya saja menggunakan cetok maupun papan perata. Sedangkan jika perataan dilakukan pada bagian lantai dengan sistem cor beton secara cepat, Anda dapat menggunakan alat bantu lainnya misalnya saja dengan power trowel. Dengan menggunakan alat tersebut, dapat membantu proses permukaan lantai cor pada saat kondisi kering sebesar 75 persen. Perawatan Beton Sebagai proses terakhir mengenai bagaimana proses pembuatan beton adalah perawatannya. Proses perawatan penting dilakukan agar reaksi semen dengan air dapat bercampur dengan baik. Perawatan tersebut juga penting agar permukaan tetap lembab sampai proses reaksinya mencapai waktu yang sudah ditentukan yaitu kurang lebih satu bulan atau sekitar 28 hari. Apabila perawatan tidak dilakukan dengan baik, dikhawatirkan air pada campuran beton itu akan merembes atau keluar. Dengan begitu, beton menjadi memiliki kualitas yang buruk dan memicu retak-retak pada bagian permukaannya. Menjaga kelembaban dalam merawat beton ini dilakukan dengan menyirami bagian permukaan beton tersebut, menggenanginya dengan air maupun dengan meletakkan karung basah di bagian permukaan beton. Setidaknya, itulah bagaimana proses pembuatan beton yang baik dan benar. Agar lebih meyakinkan Anda dalam pengolahan beton tersebut, ada baiknya pula berkonsultasi dengan ahli konstruksi untuk mendapatkan hasil terbaik. Recent Articles
PEMASANGANPAGAR PANEL BETON PRECAST hanya dengan tenaga manusia saja dapat mengakibatkan bagian sudut panel betonpecah sedikit. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah pemasangan, kolom digoyang masuk/turun agar panel beton masuk, sehingga kemungkinan akan mengalami kerusakan-kerusakan kecil di beberapa bagian pagar beton.
Proses pembuatan pagar panel sangatlah beragam mulai dari pembuatan beton ringan, pembuatan tiang beton, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan unsur-unsur digunakan untuk membuat sebuah pagar panel. Pagar panel biasanya dibuat dengan bahan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis serta macam pagar panel tersebut. Jika pagar panel tersebut terbuat dari beton maka bahan dasar pagar panel tersebut terbuat dari beton, sedangkan jika pagar panel tersebut terbuat dari BRC maka bahan dasar pagar panel tersebut terbuat dari BRC. Proses Pembuatan Dinding Beton Pracetak Menggunakan pagar berbahan beton sebagai pembatas biasanya merupakan langkah yang tepat untuk memberikan keamanan yang kuat. Meskipun Kebanyakan orang lebih memilih menggunakan pagar berbahan besi serta kayu. Namun ternyata hal itu justru tidak dinilai oleh keduanya karena bisa berkarat serta kayu dapat lapuk karena cuaca. Pagar panel beton terkenal lebih mudah serta cepat dalam pemasangannya, tidak akan lapuk atau berkarat serta sangat kuat walaupun saat itu terjadi bencana alam seperti gempa bumi sekalipun. Pagar panel beton di cetak di sebuah pabrik bentuknya seperti panel. Biasanya jika dibawa ke lokasi kontruksi maka yang perlu dilakukan hanyalah menggabungkan panel panel beton dengan bantuan daun panel dan kolom beton serta panel chatting atau penutup. Proses pembuatan panel dinding beton pracetak yaitu antara lain 1. Melakukan pengukuran pada titik tiang kolom Proses pembuatan panel dinding beton diawali dengan mengukur peletakan kolom menggunakan dengan jarak yang disesuaikan pada panjang panel yang diinginkan. Biasanya cara yang dibuat disesuaikan berdasarkan panjang panel yang diinginkan. 2. Kalian panel dinding kolam beton Selanjutnya anda harus menemukan panjang tiap kolom dan membuat galian dengan diameter sesuai yang disyaratkan oleh sebuah pabrik. Untuk pagar beton biasanya menggunakan diameter sekitar 30 cm sampai 50 cm. Kalian ini dibuat pada tiap-tiap bowlplank. 3. Melakukan pemasangan pondasi Untuk membuat sebuah pondasi langkah awal yang harus anda lakukan yaitu menancapkan logam pengaku dari bahan metal yang telah ter Galvanic sebagai penguat. Pastikan anda meletakkan sebuah logam pengangkut tersebut di tengah agar tertancap pada lubang kolom secara tepat. Anda bisa menggunakan waterprass untuk membantunya agar logam tersebut tetap lurus. Kemudian berikan adukan yang sangat keras sehingga sampai dengan ketinggian yang diinginkan. 4. Pemasangan tiang kolom beton Pada sebuah proses pemasangan tiang kolom beton diletakkan sesuai dengan tiang logam yang telah dibuat pada perkuatan kolom yang sebelumnya. Pada umumnya logam juga bisa diberikan siku agar peletakan tiang kolom dapat di tengah ketika dimasukkan. Selanjutnya Anda dapat mengisi agregat beton pada lubang kolom serta dilakukan pemasangan panel. 5. Proses pemasangan daun panel beton Langkah selanjutnya yaitu memasang pagar panel proses pemasangan ini dilakukan hampir sama dengan proses kolom beton. Panel w diletakkan pada sisi kolam yang berbentuk huruf I. 6. Pemasangan caping jika diperlukan Pada saat bagian tengah kolom diberi adukan agregat maka agregat diisi sampai melebihi kolom sebagai bantalan serta penyambung penutup dengan kolom beton. Kegunaan caping berguna sebagai penyambung kolom dengan panel. 7. Grouting Jika bagian-bagian tersebut sudah terpasang semua maka kini Anda dapat memberikan lapisan grouting pada bagian yang kurang sempurna. Lapisan ini dibuat serta tersusun dari campuran air, semen, pasir, dan Abu bata. 8. Memberikan lapisan Proses ini biasanya dilakukan untuk memperbaiki bagian yang kurang sempurna atau kurang selesai dan semen sudah mengering. Anda dapat memberikan sebuah lapisan cat sesuai keinginan agar pagar panel dinding terlihat lebih menarik. Lapisan seperti ini juga berguna agar pagar panel terpasang aman pada saat perubahan cuaca. Pagar bisa dirancang dari sesuatu yang sederhana, seperti pagar beton yang dapat dicetak. Beton dapat dicetak silinder dengan berdiameter 15 cm serta tinggi 30 cm dan dijajarkan di sepanjang batas depan halaman, serta dijajar saling menumpuk dan juga ada yang berdiri satu satu. Rancangan tersebut dapat menjadikan pagar tampil lebih dinamis serta seperti naik turun. Jika Anda memakai pintu besi maka seakan-akan bingkai bagian pagar beton cetak tersebut nampak seperti terbuat dari besi. Berikut merupakan cara pembuatan pagar panel beton cetak. 1. Buatlah sebuah media cetakan dari pipa pvc. Pipa tersebut potonglah menjadi 6,5 atau sekitar 16 cm dan tinggi 30 cm. Bela pipa pvc tersebut menjadi 2 bagian. 2. Melapisi setiap belahan pipa tersebut dengan plastik. 3. Siapkan adukan semen, kerikil, serta pasir atau material berbentuk beton untuk bahan yang akan anda cetak. 4. kemudian sambungkan kembali setiap bila pipa pvc yang anda belah tadi, sehingga menjadi utuh kembali membentuk pipa silinder. 5. Masukkan adukan semen, kerikil, serta pasir atau beton yang anda buat tadi ke dalam cetakan pipa pvc yang sudah anda buat. Kemudian tunggu hingga padat. 6. Kemudian Biarkan hingga beton benar-benar kering. Jika sudah kering buka kawat pengikat pipa. 7. Anda bisa membuat beberapa media cetakan dari pipa pvc berukuran sama agar beton silinder yang dihasil lebih banyak dalam satu waktu.
TitanPrecast produsen Pagar Panel Beton terbaik di Semarang, produk kami khususnya Pagar Panel Beton dan Saluran U (U-Ditch). Proses Produksi. Tags # beton # pagar # panel Continue Reading . By Unknown - April 18, 2018 adalah perusahaan yang bergerak sudah hampir 20 th dalam pembuatan Produk Beton Pracetak (Congcrete Precast) yang
Salah satu proses penting dalam proyek pembangunan adalah proses pengolahan beton. Proses ini harus dilakukan dengan benar supaya diperoleh hasil yang benar-benar berkualitas. Pengolahan beton meliputi beberapa tahapan yakni pencampuran atau pengadukan bahan-bahan beton, pengangkutan atau pemindahan adukan beton, penuangan adukan beton, memadatkan adukan beton, meratakan permukaan beton dan perawatan beton. Tentu saja dalam proses ini dibutuhkan alat-alat bantu supaya setiap tahapan pekerjaan bisa berlangsung lebih mudah dan cepat. Selain itu, komposisi campuran untuk pembuatan beton juga harus tepat untuk mendapatkan kekuatan yang diharapkan. Pencampuran atau Pengadukan Bahan-bahan Beton Pada dasarnya beton dibuat dengan mencampurkan tiga bahan utama yakni semen, agregat dan air. Untuk agregat, terdapat dua macam agregat yang umum dipakai yakni kerikil sebagai agregat kasar dan pasir sebagai agregat halus. Selain ketiga bahan tersebut, ada kalanya dicampurkan pula zat aditif, contohnya saja zat aditf untuk mewarnai beton, zat aditif agar beton tahan air, zat aditif agar beton cepat kering dan zat-zat aditif sejenis lainnya. Adapun komposisi material adukan beton dalam setiap 1m3 telah diatur berdasarkan standar SNI 7394 2008. Contohnya saja beton mutu K 125 komposisi materialnya terdiri dari semen 276 kg, pasir 828 kg, kerikil kg, dan air 215 kg. Beton mutu K 125 adalah beton klas E yang dipakai untuk konstruksi lantai dasar. Dalam jumlah kecil, pengadukan bahan-bahan beton bisa dilakukan dengan mengandalkan tenaga kerja yang ada. Tetapi untuk pengadukan dalam jumlah besar, tentunya dibutuhkan alat bantu. Alat bantu ini membuat hasil adukan material beton lebih merata, sempurna, dan tentunya lebih cepat. Alat pengaduk beton atau yang dikenal dengan istilah molen ini ada yang berupa mesin statis, semi mobile dan full mobile atau mixer truck. Pengangkutan atau Pemindahan Adukan Beton Bila material-material beton sudah diaduk hingga rata sempurna, tahapan selanjutnya adalah mengangkut adukan beton tersebut ke tempat penuangannya. Proses ini harus dilakukan dengan cepat sebelum semen bereaksi dengan air. Untuk skala kecil, adukan beton bisa diangkut dengan menggunakan ember atau gerobak dorong. Sedangkan untuk skala besar, adukan beton biasanya diangkut dengan menggunakan truk aduk beton, pompa atau dengan menggunakan ban berjalan. Jika jarak antara lokasi pengadukan beton dan menuangan cukup jauh, umumnya dipakai alat bantu berupa truk aduk beton. Sementara itu bila tempat penuangan cukup tinggi, dapat digunakan pompa. Pada pembangunan gedung bertingkat banyak, adukan beton biasanya dipindahkan dengan bantuan crane. Penuangan Adukan Beton Hasil beton yang baik diperoleh dari cara penuangan adukan beton yang benar. Proses penuangan harus dilakukan dengan cepat sehingga adukan beton selalu dalam kondisi plastis dan dapat mengalir dengan lancar sampai ke rongga antara tulangan. Penuangan ini mulai dari sudut-sudut bekisting terendah. Adukan beton tak boleh dimasukkan ke bekisting dengan jarak lebih dari 2 m. Jika melebihi jarak maksimum 2 m, maka dapat mengakibatkan segregasi. Gunakan tremi atau corong bila jarak melebihi tinggi maksimum. Bila saat penuangan dalam kondisi hujan yang deras, sebaiknya hindari menuangkan adukan beton tanpa menggunakan penutup di bagian atasnya. Sebab air hujan yang masuk bisa membuat kualitas beton menjadi menurun. Karena itu perlu disiapkan peneduh jika proses pengerjaan beton berlangsung di musim hujan. Jika proses penuangan beton sudah dimulai, maka proses ini tidak boleh berhenti hingga selesai penuangan pada suatu penampang. Permukaan atas harus terisi penuh dan rata dengan campuran beton untuk mendapatkan kualitas beton yang benar-benar kokoh. Memadatkan Adukan Beton Tahapan berikutnya setelah penuangan adukan beton adalah memadatkan adonan beton yang sudah dituang. Tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan udara yang terjebak di dalam adukan beton. Jika dibiarkan, udara yang terjebak tersebut akan menyebabkan beton menjadi keropos. Pemadatan ini dilakukan segera setelah proses penuangan selesai dilakukan dan adukan beton masih dalam keadaan plastis. Pemadatan bisa dilakukan dengan menusuk-nusuk tuangan beton atau dengan penggetaran. Saat ini sudah tersedia alat bantu yang secara khusus dirancang untuk mempercepat proses pemadatan beton. Alat bantu yang disebut vibrator beton atau concrete vibrator ini mampu menghasilkan getaran ke seluruhan permukaan beton pada radius tertentu sehingga adukan beton benar-benar padat tanpa ruang udara yang terjebak. Meratakan Permukaan Beton Jika proses pemadatan beton telah selesai dilakukan, pekerjaan dilanjutkan dengan meratakan permukaan beton. Secara sederhana, proses perataan permukaan beton bisa dilakukan dengan menggunakan cetok dan juga papan perata. Sementara itu untuk meratakan permukaan lantai cor dengan cepat, dapat digunakan alat bantu seperti power trowel. Alat bantu ini berfungsi meratakan permukaan lantai cor dalam kondisi kering 75%. Perawatan Beton Inilah tahapan akhir dalam pengolahan beton yakni perawatan beton. Perawatan ini perlu dilakukan agar proses reaksi semen dan air berlangsung dengan baik. Adapun perawatan yang dikerjakan adalah dengan menjaga supaya permukaan beton tetap lembab hingga proses reaksi mencapai waktu yang ditentukan yakni kurang lebih 28 hari. Jika permukaan beton tidak dijaga kelembabannya, maka kandungan air pada campuran beton akan keluar sehingga pada akhirnya kualitas beton menjadi menurun atau muncul retak-retak di permukaannya. Kelembaban bisa dijaga dengan cara menyirami permukaan beton, menggenangi permukaan beton, atau meletakkan karung basah di permukaan beton. Nah, itulah tahapan-tahapan penting dalam pengolahan beton yang penting untuk diperhatikan. Setiap tahapan harus dikerjakan dengan cermat supaya diperoleh kualitas beton yang benar-benar kokoh dan kuat. 2JOJ.